SELAMAT BERSELANCAR BLOGGING asyik_gr1

Rabu, 16 Februari 2011

Turunkan Tim Independen Nilai UKM Penerima Dana CSR


18.27 |

Demi memangkas mata rantai kemiskinan, PT Semen Gresik (Persero) Tbk terus memperbanyak pembinaan usaha kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Timur. Selain terus menyasar UKM penerima dana di Indonesia, juga turunkan tim independen untuk menilai supaya tidak salah sasaran.

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta tidak termasuk lahan dan bangunan tempat usaha. Tentunya usahanya berdiri sendiri.

Nah, kegiatan UKM merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Di Indonesia, jumlah UKM hingga mencapai 42,4 juta unit lebih. Sebagai salah satu BUMN di Indonesia, PT Semen Gresik mempunya tanggungjawab untuk turut serta dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha mikro tersebut. Salah satunya dengan menyiapkan sebagian keuntungannya untuk kredit UKM.

Direktur Utama PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa pemberian kredit lunak UKM ini merupakan salah satu bentuk nyata dari program penerapan corporate social responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial kepada masyarakat.

"Kami menyadari pentingnya tanggungjawab sosial ini dapat membawa manfaat yang cukup besar dan luas. Sehingga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi dan multi efek lainnya terhadap pembangunan bangsa dan negara," jelasnya, beberapa waktu lalu.

Sebagai perusahaan plat merah, manajemen hanya mematok bunga 6 persen dalam setiap tahunnya. Para pelaku UKM bisa mengajukan kredit dari terkecil Rp10 juta hingga nilainya ratusan juta. Manajemen PT Semen Gresik sendiri menyiadakan dana Rp32 miliar dalam setiap tahunnya.

Kepala Devisi Pengelolaan Sosial Lingkungan Koorporasi, Faf Adi Syamsul melalui Kabag Bina Lingkungan Eko Honeng menelaskan, untuk dana tidak salah sasaran, maka manajemen melibatkan tim independen untuk melakukan penilaian. Sehingga, dana bergulir bisa tepat sasaran.

”Kami tidak hanya mengucurkan dana, tetapi kami juga melakukan pembinaan usaha. Mulai dari pelatihan keuangan, pengendalian usaha, inovasi usaha hingga manajemen pemasaran. Karena selama ini par apelaku UKM kurang memahamai tentang pemasaran, khususnya packing produk,” terangnya.

Selain itu, untuk memacu gerak pertumbuhan UKM binaan yang mencapai 9.350 unit yang tersebar di Indonesia, manajemen juga memberikan penghargaan Semen Gresik UKM Award. Khususnya UKM yang dianggap paling berpotensi dan berprestasi dalam mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.

Tahun lalu UKM yang mendapat predikat UKM terbaik adalah industri busana ”Bonasa Colection”, industri roti dan kue ”Family Bakery” dari Gresik. Sedangkan UKM dari Tuban yaitu industri konveksi ”Fortuna Colection”, industri busana ”Royan Batik” dan industri mebel.

Satu diantaranya, industri roti dan kue Family Bakery milik Hj Masfufah, warga Romokalisari Surabaya sudah puluhan tahun menjadi mitra binaan PT Semen Gresik. Bahkan, produk roti tanpa pengawaet itu sekarang sudah berkembang di Gresik, Lamongan dan Surabaya. Saat ini sudah menggaet tenaga kerja lokal hampir 100 orang.

”Kami juga termasuk nominasi dalam UKM Award yang diadakan Kementrian BUMN atas kerjasama dengan PT Semen Gresik,” ujar Hj Nurul Latifah, penerus usaha keluarga yang saat ini mempunyai kapasitas produksi roti dan kue mencapai 15.000 roti perhari.(ashadi ik)


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar