Kabupaten Gresik juga dikenal dengan hasil budidaya Ikan Bandeng. Kendati begitu, wisata kuliner bahan utama Bandeng tidak banyak ditemui. Rumah Makan Pak Elan 1 yang menjadi satu diantara rumah makan tertua di Gresik yang tetap bertahan dengan menu Bandeng.
Lokasinya di tengah kota, tepatnya di Jalan Veteran, Kecamatan Kebomas. Rumah makan tersebut didirikan 1957 bersamaan dengan berdirinya pabrik semen terbesar PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Praktis gampang dijadikan jujugan bila berkunjung Gresik. Dari arah Surabaya maupun dari arah Lamongan cukup mudah dijangkau.
Bila dilihat dari bangunan tidak ada yang istimewa, bahkan terlalu sederhana untuk ukuran rumah makan tertua di Gresik. Kendati begitu, rumah makan yang didirikan Pak Elan tersebut tetap eksis. Bahkan, sampai generasi ketiga Anggara Alfreudo dan Distira Alfreuda tetap dengan menu andalam banding.
“Kami ingin tetap mempertahankan banding menjadi ikon Gresik,” ujar Distira Alfreuda, pemilik yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Unair semester V tersebut.
Ya, berbagai menu bandeng tersedia. Diantaranya, banding goreng, bakar tanpa duri hingga otak-otak maupun kelan kuning Bandeng tersedia. Semakin khas bila dimakan dengan sambal khusus dipadu minuman legen.
Apalagi Bandeng yang menjadi menu merupakan hasil budidaya local Gresik. Diantaranya berasal dari daerah Gresik Utara, Manyar, Mengare di Kecamatan Bungah hingga Kecamatan Ujungpangkah. Bandengnya gurih dan tidak bau tanah, karena banding-bandeng tersebut dihasilkan dari tambak air payau.
Kendati sampai saat ini terus berkembang, bukan berarti menjalani bisnis tersebut tanpa rintangan. Apalagi mulanya pada generasi pertama, usaha itu merupakan usaha keluarga. Sehingga gampang terjadi polemik antar keluarga.
“Kami inginterus mempertahankan usaha keluarga. Bahkan, kami juga akan memperluas dengan menyediakan tempat jualan oleh-oleh khas Gresik. Tentunya dengan bahan utama Bandeng,” aku Alamin, orang tua Anggara Alfreudo dan Distira Alfreuda.
Upaya yang dilakukan rumah makan Pak Elan I untuk tetap eksis menjadi wisata kuliner Bandeng khas Gresik mendapatkan apresiasi dari Dewan Pengurus Kabupaten Apindo Gresik. Hari Cahyono, salah satu pengurus Apindo Gresik mengungkapkan, bila upaya itu harus direspon.
“Saatnya Gresik memulai hal yang baru. Artinya memulai mempercantik dengan memperkenalkan kearifan local. Sehingga Gresik tidak hanya dikenal dengan Pudak, tetapi ada juga Bandeng,” ujarnya.
Untuk mendukung hal itu, Apindo Gresik berencana melakukan pemetaan hasil-hasil unggulan. Mulai dari makanan, minuman hingga kerajinan. Diantaranya memetakkan hasil budidaya Ikan Bnadeng dengan rumah makan yang menyediakan menu Bandeng seperti Pak Elan I.
Pengakuan Hari Cahyono, bila selama ini Gresik merupakan daerah dengan aneka ragam budaya yang ditunjukkan dari karya yang dihasilkan dari warganya. Namun, hasil-hasil tersebut kerap diklaim oleh daerah lain seperti terasi.
“Mulai saat ini hal itu tidak boleh terjadi. Karenanya, upaya manajemen Pak Elan 1 untuk tetap mengandalkan Bandeng khas Gresik harus didukung. Supaya warga atau kelompok masyarakat lain dengan hasil karyanya juga mulai bangga dan dikembangkan,” tegas Hari Cahyono.(ashadi ik/SINDO)
You Might Also Like :
0 komentar:
Posting Komentar