Tidak sedikit anggaran yang diperlukan untuk pembenahan tanggul Kali Lamong. Sedikitnya pemkab harus menyediahkan dana Rp17,5 miliar, untuk pembebasan lahan 35 hektar. Ironisnya Pemprov Jawa Timur hanya mampu menyuntik Rp3 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik Tugas Husni Syarwanto mengatakan, anggaran itu merupakan estimasi. Sebab, untuk melakukan pembenahan tanggul Kali Lamong, pemkab kebagian pembebasan lahan. Sedang konstruksinya dari pemerintah pusat.
“Lahan seluas itu (35 ha) estimasinya untuk pembenahan tanggul sepanjang 6 kilometer di Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng dan 1 kilometernya di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme,” ujarnya, kemarin.
Dijelaskan, hasil survei tanggul di Kali Lamong sangat kritis. Diperlukan pembangunan tanggul sekitar tujuh kilometer. Lebar lahan yang diperlukan untuk pembangunan tanggul di sebelah kiri dan kanan sungai sekitar 50 meter. Berarti lahan yang harus dibebaskan 350.000 meter persegi atau 35 ha
Saat ini anggaran yang tersedia kurang mencukupi. Bagian Administrasi Pemerintahan Gresik sempat menyebutk untuk pembebasan lahan APBD 2011 hanya Rp500 juta. Itupun dengan estimasi ganti rugi Rp50 ribu per meter persegi, maka total anggaran seluas 35 ha sekitar Rp17,5 miliar. Apalagi, permasalahan pembebasan lahan dinilainya seringkali dimanfaatkan pemilik lahan meminta harga tinggi.
“Apapun yang terjadi, kami usahakan pembebasan lahan dapat dimulai tahun ini. Selain dari pemprov, kami juga akan berusaha menyisihkan APBD,” tegas Tugas.
Terkait anggaran konstruksinya untuk perbaikan tanggul sepanjang 7 kilometer, Tugas menjelaskan, saat ini Balai Besar Bengawan Solo (B3S) menyiapkan anggaran sekitar Rp20 miliar.
“Dana miliaran rupiah itu termasuk anggaran pengerukan untuk normalisasi Kali Lamong serta anggaran kosntruksi pembangunan tanggul,” ujar Tugas seraya menjelaskan, bila dari 55 kilometer DAS Kali Lamong mulai perbatasan dengan Kabupaten Lamongan hingga hilir di Perairan Gresik, 24 kilometer diantaranya kondisi tanggulnya sudah kritis, dan 7 kilometer lagi hingga saat ini belum bertanggul.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Gresik Susiyanto yang dikonfirmasi menegaskan, bila siap mendukung upaya eksekutif untuk melakukan pembenahan Kali Lamong. Karena, bila tidak dilakukan pembenahan maka yang menjadi korban warga Kecamatan Benjeng, Balongpanggang, Cerme, hingga Kedamean.
“Aapapun alasannya, perbaikan Kali Lamong adalahkeharusan. Karena dapat dibayangkan betapa tersiksanya warga sekitar, dalam setiap tahunnya tergenangi luapan sampai delapan kali,” tegas Susiyanto.(ashadi ik)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik Tugas Husni Syarwanto mengatakan, anggaran itu merupakan estimasi. Sebab, untuk melakukan pembenahan tanggul Kali Lamong, pemkab kebagian pembebasan lahan. Sedang konstruksinya dari pemerintah pusat.
“Lahan seluas itu (35 ha) estimasinya untuk pembenahan tanggul sepanjang 6 kilometer di Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng dan 1 kilometernya di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme,” ujarnya, kemarin.
Dijelaskan, hasil survei tanggul di Kali Lamong sangat kritis. Diperlukan pembangunan tanggul sekitar tujuh kilometer. Lebar lahan yang diperlukan untuk pembangunan tanggul di sebelah kiri dan kanan sungai sekitar 50 meter. Berarti lahan yang harus dibebaskan 350.000 meter persegi atau 35 ha
Saat ini anggaran yang tersedia kurang mencukupi. Bagian Administrasi Pemerintahan Gresik sempat menyebutk untuk pembebasan lahan APBD 2011 hanya Rp500 juta. Itupun dengan estimasi ganti rugi Rp50 ribu per meter persegi, maka total anggaran seluas 35 ha sekitar Rp17,5 miliar. Apalagi, permasalahan pembebasan lahan dinilainya seringkali dimanfaatkan pemilik lahan meminta harga tinggi.
“Apapun yang terjadi, kami usahakan pembebasan lahan dapat dimulai tahun ini. Selain dari pemprov, kami juga akan berusaha menyisihkan APBD,” tegas Tugas.
Terkait anggaran konstruksinya untuk perbaikan tanggul sepanjang 7 kilometer, Tugas menjelaskan, saat ini Balai Besar Bengawan Solo (B3S) menyiapkan anggaran sekitar Rp20 miliar.
“Dana miliaran rupiah itu termasuk anggaran pengerukan untuk normalisasi Kali Lamong serta anggaran kosntruksi pembangunan tanggul,” ujar Tugas seraya menjelaskan, bila dari 55 kilometer DAS Kali Lamong mulai perbatasan dengan Kabupaten Lamongan hingga hilir di Perairan Gresik, 24 kilometer diantaranya kondisi tanggulnya sudah kritis, dan 7 kilometer lagi hingga saat ini belum bertanggul.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Gresik Susiyanto yang dikonfirmasi menegaskan, bila siap mendukung upaya eksekutif untuk melakukan pembenahan Kali Lamong. Karena, bila tidak dilakukan pembenahan maka yang menjadi korban warga Kecamatan Benjeng, Balongpanggang, Cerme, hingga Kedamean.
“Aapapun alasannya, perbaikan Kali Lamong adalahkeharusan. Karena dapat dibayangkan betapa tersiksanya warga sekitar, dalam setiap tahunnya tergenangi luapan sampai delapan kali,” tegas Susiyanto.(ashadi ik)